Raja Suryavarman II membina Angkor Wat menurut kepercayaan Hindu yang meletakkan gunung Meru sebagai pusat dunia dan merupakan tempat tinggal dewa-dewi Hindu, dengan itu menara tengah Angkor Wat adalah menara tertinggi dan merupakan menara utama dalam binaan Angkor Wat.
Sebagaimana dongeng gunung Meru, kawasan kuil Angkor Wat dikelilingi oleh dinding dan terusan yang mewakili lautan dan gunung yang mengelilingi dunia. Jalan masuk utama ke Angkor Wat yang sepanjang setengah kilometer dihiasi susur pemegang tangan dan diapit oleh laut buatan manusia yang dikenali sebagai Barays.
Jalan masuk ke kuil Angkor Wat melalui pintu gerbang, mewakili jambatan pelangi yang menyambungkan antara alam dunia dengan alam dewa-dewa.
Angkor Wat berada dalam keadaan yang baik berbanding dengan kuil lain di dataran Angkor disebabkan Angkor Wat telah ditukar menjadi kuilBuddha dan digunakan secara berterusan apabila kepercayaan Buddha menggantikan kepercayaan Hindu di Angkor pada abad ke 13. Kuil Angkor pernah dijajah oleh Siam pada tahun 1431.
Selama berabad-abad, daerah di sekitar delta Sungai Mekong dan Kamboja Tengah, berada di bawah kekuasaan
Kerajaan Jawa (sekarang Indonesia). Tapi pada
tahun 802, Pangeran Khmer
Jayavarman II, yang dilahirkan dan dibesarkan di istana Kerajaan Jawa pada masa dinasti Sailendra, menyatakan bahwa wilayah yang didiami oleh orang Khmer, lepas dari Jawa. Dan kemudian mendirikan kerajaan baru, yaitu Kerajaan Angkor.
Pangeran Javawarman II dinobatkan sebagai
Devaraja (tuhan raja) oleh seorang pendeta Brahman. Di tahun-tahun berikutnya, Jayavarman berkali-kali memindahkan ibu kotanya. Pertama-tama di
Indrapura (sebelah timur Kampong Cham), kemudian ke
Wat Phou (sekarang Laos ujung selatan) dan terakhir di
Rolous (dekat Angkor).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar